Friday, November 23, 2012
Ratusan Mahasiswa IPB warnai masuknya 1434 H dengan aksi putih
Rasulullah saw
bersabda:
"Perumpamaan
orang-orang mukmin dalam hal kasih sayang bagaikan satu tubuh, apabila satu
anggota badan merintih kesakitan maka sekujur badan akan merasakan panas dan
demam. (HR. Muslim)"
Senin sore itu (19/10/12) langit Bogor begitu pekat. Rintik hujan telah
membasahi bumi Allah. Semua orang menepi untuk berteduh. Kecuali mereka, mahasiswa-mahasiswi
berpakaian putih, yang kian berbaris rapi di tengah hujan di naungi langit yang
semakin pekat.
Aksi dibuka dengan lantunan ayat suci Al
Qur’an Surat Al Maidah ayat 78-79 dengan begitu khusyuk di depan ATM center
IPB. Sejenak korlap aksi merapikan
barisan dan memberikan arahan. Massa aksi bertolak menuju Fakultas Pertanian
IPB dan menggelar orasi. Orator mengajak civitas kampus untuk menjadi pribadi
yang lebih baik memasuki tahun 1434 Hijriyyah.
Meninggalkan
amalan-amalan buruk di tahun yang lalu dan menggiatkan amalan baik di tahun
yang baru ini.
Orasi berlanjut hingga membahas kondisi
palestina yang diwarnai dengan serangan brutal israel di Gaza di tahun 1434
Hijriyyah ini. Ratusan mahasiswa yg berjajar rapi di depan Fakultas pertanian ini
pun menggemakan takbir menandakan semangat solidaritas dan persaudaraan yang
begitu menggelora.
Mengusir Kegelapan Zaman
IPB Islamic Festival 2012 alhamdulillah bisa terlaksana dengan baik, cukup menjadi kenangan manis bagi syiar Islam di kampus IPB....
Di momen ini pulalah aku mesti melototin laptop 1 jam penuh di tengah malam hari mengingat teks ini harus dipelajari pula oleh rekan manggung* ku,, dan hari itu adalah besok...gapapa deh, demi dakwah apa sih yang nggak :D
terima kasih pada hati,, yang telah membantu otak berfikir jernih, mata tetap terjaga, dan tangan terus ngebut dalam memberikan makna yang tersusun atau terserak di setiap lantunan baitnya... Allahu ghayatuna..
Foto Haddad Alwi bersama peserta IIF 2012 |
Kutangkupkan
tangan menutup wajah...
Dan
kubiarkan hati ini berbicara kepadamu kawan...
Tentang
apa yang telah menjangkiti zaman...
Tuesday, May 8, 2012
Inspirasi Pagi !
pukul 7 tepat...selepas syuro' dengan tim BPH aku memutuskan kembali ke asrama....sambil berjalan, aku membaca majalah tarbawi terbitan 3 tahun yang lalu yang ku ambil dari jajaran buku di sekret LDK...hingga ku temukan tulisan menarik karya bang Sultan
Hadi ...sambil berjalan, sesekali ku lirik untaian kata-katanya....
Thursday, April 19, 2012
Inilah makna syahadat kami…
syahadat kami membebaskan kami dari penghambaan kepada sesama makhluk menuju ketaatan semurni2nya kepada Allah....
membuat kami yakin bahwa rizki yang kami terima hanya berasal dari Allah, maka kami dituntut untuk berbaik sangka atas kehidupan...tak ada hari sial...tak ada nomor sial..tak ada yang sial pada seluruh ciptaan Allah...karena kami yakin semua yang Dia ciptakan pasti mengandung hikmah...
membuat kami yakin bahwa rizki yang kami terima hanya berasal dari Allah, maka kami dituntut untuk berbaik sangka atas kehidupan...tak ada hari sial...tak ada nomor sial..tak ada yang sial pada seluruh ciptaan Allah...karena kami yakin semua yang Dia ciptakan pasti mengandung hikmah...
syahadat kami membebaskan kami dari penghambaan kepada sesama makhluk menuju ketaatan semurni2nya kepada Allah....
menghilangkan ketakutan kami kepada sesama makhluk..karena kami adalah makhluk yg merdeka....kami meyakini bahwa segala kekuatan hanya milik Allah...bahwa seluruh jiwa dan raga kami hanya tunduk pada-Nya.....
karena kami yakin, bahwa takut pada selain Allah berarti kami belum mampu memaknai arti syahadat kami....
Saturday, April 14, 2012
Thursday, April 12, 2012
Rahib di Malam Hari
Sepertiga malam. Gemericik air kran memecah keheningan. Seperti biasa, Zaid terjaga kemudian bergegas mengambil wudhu. Dinginnya udara selepas hujan deras yang mengguyur bumi tadi malam, senada dengan yang ia rasakan tatkala air menyentuh permukaan kulitnya. Inilah Zaid. Dia benar-benar menyempurnakan wudhunya. Sambil berharap semua dosa keluar dari jasad hingga dari ujung kuku-kukunya1).
Kaki kanan mendahului keluarnya Zaid dari kamar mandi. Setelah mengeringkan wajah, ia membentangkan sajadah merahnya, meneduhkan hati, seraya mengangkat takbir membesarkan Allah Azza wa Jalla. Dalam do’a iftitah yang ia panjatkan, Zaid merasakan betul ada kedamaian yang merasuk ke dalam hatinya.
Wednesday, April 11, 2012
Sabar itu Ada Batasnya (?)
Musibah. Sebuah alasan terang bagi seseorang untuk mencicipi pahitnya kesedihan. Harta yang hilang, sanak saudara yang telah tiada, hingga bencana yang tiba-tiba datang mencabut kebahagiaan, seolah membangunkan kita dari mimpi indah yg panjang. Ya, mungkin mimpi adalah analogi yang tepat untuk mewakili proses kehidupan dunia yang melenakan. Layaknya orang yang dipaksa bangun dari tidurnya, keguncangan merupakan sifat manusiawi yang kerap muncul dalam diri seseorang yang terkena musibah. Namun, beruntunglah orang yang ketika tertimpa musibah lantas bersegera menemukan apa yang menjadi peneguh jiwanya.
Seni Mencintai…Mencintai Seni…
Hormatku pada langit dunia yang kadang jingga hingga memerah tumpah…
Kadang sumringah biru, kadang murung kelabu…
Hingga hitam legam, yang membuat semua warna dunia tak ada beda dengannya…
bahwa kau adalah pesona karya Tuhan yang membersamai seni…
seni yang memenuhi pelupuk mata…
seni yang menggetarkan lidah untuk memuji Kemahadahsyatan Kuasa-Nya…
Tak berlama-lama denganmu wahai langit…
Ku alihkan pandanganku ke bumi…
Menelisik jauh hingga ke gorong-gorong…
Tuesday, April 3, 2012
Wednesday, March 7, 2012
Monday, February 13, 2012
Internalisasi Nilai Perjuangan Pahlawan 10 nopember, Madani Indonesiaku!
Seolah sebelum ajal menggerogoti umur mereka, Arek-arek Suroboyo hendak mematrikan slogan kepahlawanan ke dalam jiwa bangsa Indonesia “Merah putih harus berkibar gagah, Bahkan nyawa kami taruhannya!”
Nyawa yang mereka korbankan, dan saya yakin tak sedikit harta yang tergadai. Bahkan di salah satu sekuen yang melatarbelakangi meletusnya tragedi 10 Nopember
Monday, January 30, 2012
Catatan Kecil Perjalanan ke Bumi Semarang
meskipun tak mampu lebih, setidaknya hikmah lah yang bisa informan bagikan...semoga bermanfaat...kugunakan kata "sahabatmu" agar kata " ikhwah BP Nas Jabar" lebih akrab terdengar, dan "informan" adalah saya sendiri...senang bisa berbagi,..
Bertujuh sahabatmu menempuh perjalanan Bogor-Semarang sejak pukul 14.00 wib. tak ada niat terbesar yang menggerakkan ruh-fikiran, dan jasad mereka untuk bergegas pergi ke jantung ibu kota Jawa Tengah itu selain memenuhi panggilan da’wah
Subscribe to:
Posts (Atom)