Thursday, July 4, 2013

Pendakian Ke Puncak Gunung Pangrango



Benar-benar bersyukur atas terkabulkannya satu lagi cita-cita. Ya, menikmati panorama puncak gunung adalah cita-cita yang terlintas sejak berada di kampus. Kemarin, 02-03 Juli 2013 bertepatan dengan hari Selasa dan Rabu, aku bersama tiga saudara seperjuangan berhasil menjejakkan kaki dengan gaya SUPERLAKI ke puncak Gunung Pangrango :D

Berangkat pukul 11 pagi Perjalanan kami tempuh selama 3,5 jam hingga sampai ke Camping Ground “Kandang Badak”. Areal lapang yang ditumbuhi beraneka ragam pepohonan ini diselingi dengan tenda warna-warni para pendaki. Mereka sibuk dengan beragam aktivitas. Sibuk mendirikan tenda, sibuk masak, sibuk bercengkrama, sibuk tidur-tiduran, dan seterusnya. Suasananya di Kandang Badak memang pas untuk berkemah, di samping lahan datar yang cukup luas, udara yang sejuk khas pegunungan, tempat ini diperindah dengan anggrek Dendrobium liar berwarna ungu yang tumbuh di sela-sela pepohonan. Masya Allah indah sekali ciptaan Mu ya Rabb.

Sedangkan kami turut pula mendirikan tenda di sana. Setelah beribadah dan makan malam, kami beristirahat dan melanjutkan pendakian ke puncak Pangrango pukul 3 pagi. Mengejar Sunrise.
Areal menuju Puncak Pangrango memang terbilang cukup menantang. Jalur pendakian berupa jalan tanah setapak. Sesekali, atau bahkan seringkali akan ditemukan rintangan menghadang #eaa. Entah berupa pohon tumbang melintang, akar pohon menutup jalan, batu dan jurang di sekeliling jalur pendakian, dan seterusnya. Yang jelas semakin besar rintangannya, semakin besar energi yang di keluarkan, semakin besar pula tingkat kepuasan ketika sampai di puncaknya. Beneran.

Setelah mempuh perjalanan 3 jam dibantu penerangan headlamp bersama cahaya bulan dari balik tajuk pepohonan, akhirnya kami tiba di puncak pangrango. Rasa syukur membuncah berpadu dengan kekaguman atas keindahan ciptaanNya. Di puncak Pangrango terlihat jelas puncak Gunung Gede menghijau membelah awan. Angin pegunungan mengalirkan udara yang sangat dingin namun segar. Jika beruntung saat kabut tak turun, panorama sunrise turut menjadi penawar otot dan sendi yang
lelah . Semburat orange yang muncul dari balik awan membentuk bola sempurna itu merupakan view puncak gunung yang selalu memukau.

Turun sedikit sekitar 10 menit dari puncak Gunung Pangrango ada hamparan indah yang ditumbuhi rumpun-rumpun Edelweis bernama Mandalawangi. Alhamdulillah pendakian kami bertepatan dengan mekarnya kuntum-kuntum edelweis... rumpun-rumpun hijau bermahkota kuning itu menghampar luas di mana-mana.... Subhanallah begitu indah ciptaanNya, tentu tak tertandingi keindahan rupaNya...

Puas menikmati panorama yang tersaji di puncak Gunung Pangrango, kami pun turun. Perjalanan mendaki Gunung sarat dengan pengalaman berharga. Si kurang penyabar tidak akan pernah sampai ke pumcak gunung..karena perjalanan ini terasa seperti mendaki jalan yang tiada ujungnya. Padahal areal semakin terjal, napas semakin tersengal, pertanda bahwa puncak gunung semakin mendekat. Bersabarlah dan tetap bersemangatlah para PENDAKI!!! Setinggi-tingginya Gunung, pastilah Lebih tinggi Lutut KAU!! Allahuakbar!!