Pagi itu benar-benar pagi yang bersejarah bagi bangsa Indonesia, dimana rakyat yang memanggul bambu runcing dan senjata tajam sudah berkumpul untuk mendengarkan dibacakannya teks Proklamasi. Tujuh puluh prajurit dan lima perwira Tentara Pembela Tanah Air pun siaga penuh , bersiap menghadang kalau bala tentara jepang datang menyerang (Suryanegara, 2010).
Hingga momentum yang diharapkan pun tiba. Jum’at Legi pukul 10.00 pagi, 17 Agustus 1945, bertepatan dengan tanggal 09 Ramadhan 1364 H, dibacakanlah Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.