Monday, January 30, 2012

Catatan Kecil Perjalanan ke Bumi Semarang


meskipun tak mampu lebih, setidaknya hikmah lah yang bisa informan bagikan...semoga bermanfaat...kugunakan kata "sahabatmu" agar kata " ikhwah BP Nas Jabar" lebih akrab terdengar, dan "informan" adalah saya sendiri...senang bisa berbagi,..
Bertujuh sahabatmu menempuh perjalanan Bogor-Semarang sejak pukul 14.00 wib. tak ada niat terbesar yang menggerakkan ruh-fikiran, dan jasad mereka untuk bergegas pergi ke jantung ibu kota Jawa Tengah itu selain memenuhi panggilan da’wah
untuk berkoordinasi dengan perwakilan ikhwah di seluruh wilayah Indonesia dalam menyukseskan acara International Muslim Student Summit 2012.
Lebih dari 24 jam. sahabatmu habiskan waktunya di dalam bis yang kata seorang diantara mereka  seharusnya bisa ditempuh sekitar 14 jam. Ya, kemacetan lalu lintas di tol Cikampek akibat aksi demonstarsi buruh sukses membuat sahabatmu terlambat menghadiri syuro’ koordinasi ini. Inisiatif sekali koordinator BP Pusomnas lantas mencari informasi penyebab aksi demonstrasi yang ternyata hak mereka tidak dipenuhi oleh beberapa pihak. Beliau juga menambahkan informasi ternyata aksi ini berdampak sistemik hingga ratusan investor mengalihkan investasinya ke luar kota bekasi.
Ya, media mungkin telah berhasil mengungkapkan kekesalan investor kaliber dan sikap mereka yang dengan serta merta merugikan pendapatan ekonomi  Bekasi, tapi itu hanyalah sorotan puncak dari gunung es. Karena media tak kan mampu menyiarkan kekesalan dan kerugian  ribuan insan  pelintas jalan tol, bahkan sahabatmu yang seharusnya mendapatkan pelayanan perhentian bus  Ishoma magrib-isya tak terwujud, ya bus tak berhenti...sahabatmu solat magrib-isya di dalam bus dengan tayamum dan mengisi perutnya dengan bekal kripik dan gorengan hingga subuh berkumandang.. (-__-)’’...
mungkin ini tak seberapa, ternyata Puskomnas pun mengalami hal yang tak jauh berbeda dengan rombongan sahabatmu ini...mereka tertahan pula oleh efek aksi demonstran..artinya? ya artinya syuro’ harus dipending hingga mereka tiba di bumi semarang...inilah yang informan kesalkan,, perjalanan roda dakwah kita pun berjalan melambat....syuro’ dimulai siang menjelang sore, padahal rundown mencatat kalau agenda itu sudah harus kelar pagi-pagi *aduh pak buruh, kepentinganmu menggadaikan kepentingan kami...baikkah ini?
Semarang sore, angin berhembus kencang...
Ba’da berbenah, Singkat cerita syuro’ dimulai, dari awal pembahasan forum sudah alot dalam mencari jalan mengefisiensikan alur pembahasan akibat rundown yang molor....dan istighfar, tiba-tiba informan ditunjuk untuk menjadi moderator pengambilan keputusan yang sedari awal suhunya sudah agak meninggi. Ya meski dengan sejuta kecanggungan dan sempat turut emosi akibat syuro’ yang sudah mulai tak tertib...20.45 WIB akhirnya Takbir pun dikumandangkan yang menandakan syuro’ berakhir dengan keputusan yang berada dalam lindungan kebesaran Allah swt...betapapun “panasnya” syuro’ hari itu,  tak lantas mengikis ukhuwah. semua pihak berbesar hati dengan hasil keputusan bersama. syuro’ dilanjutkan esok hari ,,Dan ini lah ciri khas kita, , malam itu ditutup dengan cipika-cipiki sambil saling menjabat tangan... indahnya ukhuwah....
Informan tak tahu akhwat sedang apa, sampai di penginapan yang jelas rombongan ikhwan tak langsung tidur. Sahabatmu bersama ikhwan dari ITS, ITB, UNS masih sempat menikmati indahnya ukhuwah Islamiyah sambil menikmati semangkuk wedang ronde....cukup ni’mat air jahe menangkal angin malam semarang yang tak mau diam...momen yang cukup akrab pikirku...inilah ni’mat persaudaraan...meskipun kita terpisah oleh kampus yang terpisah...meskipun kita tak pernah saling menatap sebelumnya...”kau adalah saudaraku, karena kita seiman”..inilah yang informan batinkan dalam hati malam itu. ku yakin mereka berfikir tentang hal yang sama. Ku baca dari ketulusan senyum mereka menyapa...

Esoknya...
Syuro’ sesi II dilanjutkan...
Berdasarkan kesepakatan akan dimulai pukul 06.00. Sahabatmu pun bergegas memenuhi janji. Sigap bersiap menuju lokasi yang cukup jauh dari penginapan. Namun bus yang ditunggu tak kunjung datang menjemput. Informan yang bersama seorang sahabatmu mengendarai motor berinisiatif lebih dulu menuju lokasi....syuro’ pun dimulai, sebelumnya informan masih sempat berkeliling menikmati wajah peradaban UNNES dan sekitarnya. Sebuah kampus di kaki gunung yang masih terbilang nyaman...suasana desa yang bersahaja rapi mengelilingi tembok-temboknya, dan didiami penduduk yang aksen berbicaranya lambat *full perspektif informan ^^.

Ya,, syuro’ dimulai pukul 8...inilah yang informan simpulkan....
Ternyata kita terlalu ideal berbicara tentang kesiagaan akan musuh yang mengancam...
Ternyata kita terlalu waspada terhadap musuh-mush dakwah yang dijadikan alibi memperlambat roda dakwah...
Karena fakta telah berbicara berbeda...
Bahwa yang memperlambat roda dakwah bukanlah musuh-musuh dakwah, tetapi  kadernya sendiri...tidakkah kita merasa bersalah dengan 2 jam yang kita lalaikan?
Kalau iya..alhamdulillah..
Kalau tidak..inilah yang informan takutkan....
Biasa saja dengan keterlambatan, artinya virus-virus ketidakikhtiroman terhadap waktu dan sistem telah menjangkiti hingga ke dalam tubuh kader-kader dakwah.*istighfar...padahal waktu adalah investasi berharga untuk mewujudkan momentum kemenangan dakwah...dan sistem adalah roda penggerak perwujudannya..kalaulah rasa ikhtirom itu sudah tidak bersisa dalam hati kita....maka....*informan tak mau melanjutkannya...yang jelas, mari berbenah ayyuhal ikhwah...dan saling mengingatkan...
Dan informan pun beristighfar karena telah mengambinghitamkan keterlambatan syuro’ sebelumnya murni karena aksi demonstrasi pak buruh...

OK..kembali ke muatan syuro’...singkat cerita, informan diminta kembali untuk memoderatori distribusi besar infaq pesrta berdasarkan letak geografisnya dari Kampus ITB. Yang menjadi pembhasan adalah apakah akan diadakan subsidi silang mengingat ikhwah yang berada di ujung barat dan timur tentu mengeluarkan cost lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan transportasi dan logistik hingga  sampai ke Bandung.
Dan saat itu tiba, ikhwah dari gorontalo sebagai representasi ikhwah Indonesia timur dan ikhwah Palembang sebagai perwakilan pulau Sumatera diminta untuk mnyuarakan pendapatnya, sontak membuat takbir mendebur hati informan...tidak, bahkan mungkin hati seluruh forum...

“Melihat pemaparan panitia seperti itu, kami tidak mempermasalahkan jika dikenakan dana serupa dengan yang lain. Urusan uang nomor sekian....yang penting kami minta adalah profesionalitas dari panitia untuk melayani tamu dan kesesuaian acara dengan publikasinya yang begitu wah.” Kata ikhwah dari timur Indonesia itu..

Itulah inti pernyataan ikhwah dari timur dan barat. Betapa dalamnya dan sedikit menyentil batin informan yang mencoba menyelami pikiran si empunya pernyataan..dan ah,,,Betapa tidak, mereka ternyata berfikir begitu besar. Yang mereka maksud bisa jadi bukan hanya sebatas acara yang berlangsung pada bulan Juni itu saja..tapi mereka jauh memiliki mimpi bahwa sudah saatnya kita memiliki jiwa profesional dalam berdakwah....apalagi integritas,, apa yang antum ucapkan harus sesuai dengan yang antum lakukan.....urusan matreri nomor sekian,,,

wahai kader berkacalah kita..apakah kedua karakter itu telah melekat dalam diri ini  hingga kita pantas berbicara kemenangan....
Itulah hikmah-hikmah yang bisa saya bagikan...untuk hasil syuro’nya bisa diakses di sahabatmu...
selanjutnya setlah acara selesai, sahabatmu menjaulahi rumah salah seorang pejuang lahurriyyah di ungaran....dan disambut dengan begitu hangat..lagi2 ukhuwah yang berbicara....

Singktnya, sahabatmu pulang ke Bogor....di sela-sela perjalanan akan tampak indah olehmu aktivtas kader dakwah yang menyejukkan hati..tilawah sambil menunggu bis di terminal, membaca buku sambil mengisi waktu....
di dalam bis? Ada yang tilawah, bercanda agar perjalanan tak begitu penat,  baca buku sampai tertidur....terbangun..baca buku lagi hingga tertidur...begitu seterusnya...

indahnya persaudaraan seiman...dan tak ragu lagi..betapa bahagianya menjadi seorang akder dakwah.......

2 comments:

  1. Subhanallah...
    hikmah ini menghadirkan bayangan ukhuwah, hati n pikiran ikut terbawa pada perjalanan singkat nan indah dalam memenuhi panggilan dakwah di bumi-Nya.
    Hamasah sahabatku.. saudara seimanku di seluruh dunia.. kita berjalan bersama di atas kebenaran hingga menggapai kemenangan hakiki untuk Allah SWT.
    *Cinta Allah SWT

    ReplyDelete
  2. hhmm....
    Saya selalu bangga pada orang-orang ini, meski saya bukan bagian dari mereka...

    ReplyDelete