Rasulullah saw
bersabda:
"Perumpamaan
orang-orang mukmin dalam hal kasih sayang bagaikan satu tubuh, apabila satu
anggota badan merintih kesakitan maka sekujur badan akan merasakan panas dan
demam. (HR. Muslim)"
Senin sore itu (19/10/12) langit Bogor begitu pekat. Rintik hujan telah
membasahi bumi Allah. Semua orang menepi untuk berteduh. Kecuali mereka, mahasiswa-mahasiswi
berpakaian putih, yang kian berbaris rapi di tengah hujan di naungi langit yang
semakin pekat.
Aksi dibuka dengan lantunan ayat suci Al
Qur’an Surat Al Maidah ayat 78-79 dengan begitu khusyuk di depan ATM center
IPB. Sejenak korlap aksi merapikan
barisan dan memberikan arahan. Massa aksi bertolak menuju Fakultas Pertanian
IPB dan menggelar orasi. Orator mengajak civitas kampus untuk menjadi pribadi
yang lebih baik memasuki tahun 1434 Hijriyyah.
Meninggalkan
amalan-amalan buruk di tahun yang lalu dan menggiatkan amalan baik di tahun
yang baru ini.
Orasi berlanjut hingga membahas kondisi
palestina yang diwarnai dengan serangan brutal israel di Gaza di tahun 1434
Hijriyyah ini. Ratusan mahasiswa yg berjajar rapi di depan Fakultas pertanian ini
pun menggemakan takbir menandakan semangat solidaritas dan persaudaraan yang
begitu menggelora.
Di sela-sela orasi yang membakar
semangat, aksi damai ini diwarnai dengan aktifitas membagi-bagikan brosur dan
permen berlabel ajakan untuk berbuat baik serta doa untuk palestina. Terlihat pula
rekan-rekan mahasiswa yang membawa kardus berlapiskan koran dan foto anak
palestina untuk menggalang dana. Dengan semangat mereka menghampiri mahasiswa
lain yang berkumpul untuk turut mendonasikan harta dan doanya untuk membantu
korban perang di palestina.
Bertolak dari Fakultas
Pertanian IPB, massa aksi longmarch
menuju gedung Common Class Room (CCR) yang berhadapan langsung dengan komplek asrama putri TPB IPB. Longmarch disemarakkan
dengan gema takbir dan lagu-lagu nasyid
palestina yang disuarakan oleh massa aksi. Air hujan terus mengguyur, namun
semangat solidaritas mahasiswa IPB terhadap palestina masih terus membakar.
Orasi terus didengungkan. Ajakan untuk
meninggalkan perbuatan buruk di tahun 1434 H ini terus diteriakkan. Dukungan
untuk palestina terus disuarakan. Mahasiswa yang ditugaskan untuk
membagi-bagikan permen, brosur dan kardus munashoroh
semankin ramah menyapa mahasiswa IPB yang lalu lalang. Bahkan tukang ojek yang
mendengarkan orasi turut tersentuh dan memberikan infaqnya kepada saudara-saudara
se-iman di palestina. Berikutnya, digelar doa bersama untuk kebaikan kaum
muslimin khususnya bagi kaum muslim di Palestina.
Aksi yang digawangi oleh LDK Al Hurriyyah,
LDF se-IPB, Forum Rohis Kelas IPB, dan Kammi IPB Izzuddin Al Qassam ini ditutup dengan solat maghrib berjamaah di
masjid Al Hurriyyah IPB. Semuanya melebur dalam ketaatan, mengadu kepada Allah SWT
agar menyegerakan pertolongan bagi kaum mukmin. Ya Rabb kami tahu bahwa Engkau
Maha Melihat. Tidak buta seperti butanya dunia ini menyaksikan penderitaan
saudara kami di Palestina, namun ia hanya duduk terdiam.
No comments:
Post a Comment