Wednesday, June 26, 2013

26/03/2013




Menjelang isya untuk Banjar masin dan sekitarnya.
Hampir dua bulan magang di perusahaan ini...Agaknya Rabbku tak hendak membiarkanku hidup sendirian.. Dia mempertemukan ku dengan banyak orang baik.

Di antara sekian banyak orang baik di sini, aku ingin bercerita tentang salah seorang di antaranya. Sebut saja namanya bunga. Eh, gak dink,karena dia laki-laki sebut saja namanya.....hmmm.. Boyman.

 Sukunya jawa, Cuma semenjak menghirup udara di dunia hingga saat ini dia hidup di Pulau Borneo.  Baik sekali, tiap hari dia jadi pengantar jemput dari lahan ke penginapan, sering nginep di rumah, kalau sore ngajakin maen bola bareng, sampe2  beli raket baru barengan untuk duet di lapangan badminton setiap malam rabu dan malam sabtu. Anaknya cerdas, katanya juara 3 di kelasnya. Namun satu kekurangan Boyman ini...jarang  banget solat. Jedyeeer!

Kalau diajak solat, dengan tenang sambil senyum  dia akan langsung jawab “kamu aja”. sedih rasanya melihat boyman yg setiap azan gak bergeming hatinya buat solat. Diajak gak mau. Dipaksa? Jangan. Aku berfikir Boyman orangnya cerdas, yang melakukan sesuatu karena kepahaman, bukan paksaan. Lagian siapa gue maksa-maksa? :D

2 bulan berlalu. Suatu sore boyman melihat-lihat isi laptopku. Sepertinya ia sedang bosan. Cari-cari game gak ketemu. Aku coba perlihatkan padanya Video solat berjamaah yang diimami oleh Syeikh Misy’ari rasyid #Modus. Di video itu Syaikh membacakan surah Fussilat dengan begitu khusyuk hingga seluruh jamaah solat tak mampu menahan tangis. Aku sendiri masih gemetar  meski acap kali melihat video itu. Tapi yang bikin surprise si Boiman matanya berkaca2. Terharu dia. “Kena deh”. Membuat suasana tambah jlebb, aku membaca arti ayatnya untuk boiman. Sampailah di ayat yang ke 20 “Sehingga apabila mereka sampai ke neraka, pendengaran, penglihatan, dan kulit mereka menjadi saksi terhadap apa yang telah mereka lakukan”...

Boiman beristighfar.... (masya Allah, ini suasananya haru sekali..beneran)

Langsung terbangun pembicaraan seputar siksa neraka antara kami berdua. Boyman tampak serius sekali mendengar pemaparanku. Sesekali dia menutup muka di tengah2 pembicaraan kami. Pembicaraan berlangsung hingga azan magrib berkumandang.
 Tak patah arang, aku ajak boiman solat, dan dia mau....Alhamdulillah ya Rabb...

Ba’da solat magrib boiman curhat loh. Dia mengaku menyesali atas ketidaksolatannya setelah menginjak SMP. Tapi dia masih meyakini kalau kemalasannya sangat besar dalam menjalankan solat. Aku tak menyalahkannya, malah dia kuberi tantangan...untuk melawan rasa malasnya dibutuhkan kemampuan untuk “memaksakan diri” . Aku tantang selama tiga hari penuh ini  solat 5 waktu “tanpa bolong” buat latian. Dia terima tantanganku...

Alhamdulillah.. semoga tak hanya tiga hari, tapi selamanya hingga akhir hayat..keep spirit and pray for Boiman yang sedang menjalani proses perubahan. (^0^)/

No comments:

Post a Comment