Thursday, January 31, 2013

Kabar-kabar



Nyaris ditilang. Itu judul hariku hari ini....

Ya, sore itu aku bergegas menemani sahabat untuk membeli keperluan berbuka puasa sunnah kamis untuk marbot.
 “10 menit lagi...Berharap tidak terlambat menghadiri buka puasa bersama temen2 Faperta”, batinku dalam hati. Berdua mengendarai motor. Tanpa helm tanpa STNK.. gak OK banget deh pokoknya. Alhasil dipertigaan Bara di STOP pak polisi.. “Selesai sudah”, batinku.

Aku pun nurut di bawa ke kantor. Aa, sahabatku langsung pulang mengambil STNK yang ketinggalan di marbot. Di kantor, Pak Polisi menerangkan lagi kesalahanku yang sudah jelas. Yah, mau gimana lagi pak. Dan aku pun minta maaf rada menyesal... #dan kesal *ups.


Beliau minta "damai". Aku minta slip biru. Beliau bilang slip biru repot. Aku tetep bilang, pokoknya slip biru..“Saya gak masalah repot pak, yang penting saya bayar denda pada negara.” Tegasku. Pak polisi diam dan rada bersungut-sungut sambil menulis surat tilang. Langsung saja ku stop, “pak jangan ditulis dulu..tunggu teman saya dulu yang masih ngambil STNK. Saya Cuma mengantarkan dan keputusan ada di beliau”. Pak polisi jawab ketus “oh gitu, tapi tadi ngotot banget si masnya”. Aku mesem-mesem.

Lama juga si Aa, ditunggu tidak datang-datang. Daripada suasana diam mencekam, aku memaksakan diri membuka pembicaraan.

Aku: Bapak asli mana?
Pak Polisi: Asli sini. Mas mahasiswa IPB kan? Semseter berapa? Yang namanya mahasiswa kan berpendidikan, taat aturan lah. *masih ketus
Aku: iya pak, saya ngaku salah. Tapi bapak kan pelayan masyarakat juga harus ramah dalam melayani rakyat. *aku lihat rona wajahnya sedikit berubah. “Iya saya semester 7, mahasiswa Faperta” lanjutku.
Pak polisi: sama. saya gini-gini juga mahasiswa mas. Saya semster 9 di universitas Unp** Bogor jurusan hukum.

#loh

Pembicaraan berlanjut. Jadi sharing tentang penelitian. #loh?

Ternyata pak polisi yang satu ini beneran masih mahasiswa. Dia penelitiannya tentang obat oplosan yang beredar di Jakarta. Pembicaraan jadi semakin akrab. Nyambung kali ya karena sama-sama mahasiswa. Aku yang sedari tadi pasang muka militer langsung pasang muka ikhwah.haha.. sambil menebar senyum gitu...
Dan Aa pun datang. Dia bawa STNK nya.. “lama juga nih si Aa”, pikirku.
STNK dibolak-balik, SIM yang tadi kuserahkan ke pak polisi dibalikin lagi sambil dia bilang kepadaku,”jangan diulangi lagi ya mas, di jalan raya kita ada etika..pake helm surat-surat lengkap, dsb. Tlng nanti disampaikan ke mahasiswa yang lain. Sekarang mas boleh pergi.”, Jelasnya.
Aku manggut-manggut sambil jawab “Siap pak”. Alhamdulillah bebas dengan damai, tanpa “UANG DAMAI”. Pokoknya tidak ada kata damai pada suap menyuap.

Hidupkan motor, langsung lanjut menunaikan aktivitas belanja kebutuhan buka puasa marbot. Setelahnya, segera  menyusul buka bersama temen-temen Faperta di warung Bakso Babakan Tengah,, Telat deh. Sekian. 

Bogor, 31 Jan 2013


4 comments:

  1. Apakah banget itu muka militer dan muka ikhwah, =)) #lol

    ReplyDelete
  2. Pas banget saya jawab pertanyaan kamu sekarang..liat aja ke mesir kini ma...ada bedanya gak?? :D

    ReplyDelete
  3. makin banyk "kabar-kabar" mu,,,,,makin besar aliran arus semangat tuk hidup. moga tulisanmu gak akan ada habisnya....
    good Luck Ril

    ReplyDelete
  4. aliran hidup siapa fit? aamiin.ini emang lagi seneng2nya nulis tntng semuanya.haha.sukses buatmu juga fit

    ReplyDelete